Jumat, 24 Oktober 2025
Selasa, 21 Oktober 2025
Senin, 20 Oktober 2025
motor hibrid
Bagus sekali, Pak ๐ — memahami sistem hybrid pada motor adalah langkah penting sebelum membuat proyeknya dengan Arduino.
Mari saya jelaskan secara lengkap dan mudah — dari konsep umum sampai prinsip kerja pada kendaraan bermotor (termasuk yang bisa kita tiru dalam versi edukatif).
---
๐ Apa Itu Sistem Hybrid pada Motor?
Sistem hybrid adalah gabungan dua sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraan:
1. Motor listrik (DC / BLDC)
2. Mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine / ICE)
Keduanya bisa bekerja bergantian atau bersama-sama, tergantung kebutuhan tenaga dan efisiensi bahan bakar.
---
⚙️ Jenis Sistem Hybrid yang Umum
Jenis Ciri Utama Cara Kerja Singkat
1. Series Hybrid Mesin bensin → generator → motor listrik → roda Mesin tidak langsung menggerakkan roda. Mesin hanya menghasilkan listrik untuk baterai/motor.
2. Parallel Hybrid Mesin bensin dan motor listrik terhubung langsung ke roda Keduanya bisa bekerja bersama atau bergantian. Efisien untuk kendaraan kecil.
3. Series-Parallel Hybrid (Combined) Kombinasi dua sistem di atas Bisa jalan dengan motor listrik saja, mesin saja, atau keduanya. (Contoh: Toyota Prius)
4. Mild Hybrid Motor listrik kecil bantu mesin bensin (start/stop & assist) Tidak bisa jalan full listrik, tapi hemat BBM. (Contoh: Honda i-DCD, Suzuki SHVS)
---
⚡ Komponen Utama Sistem Hybrid
Komponen Fungsi
1. Mesin Bensin (ICE) Sumber tenaga utama & bisa mengisi baterai (melalui generator).
2. Motor Listrik (DC / BLDC) Menggerakkan roda saat mode listrik, dan bisa menjadi generator saat deselerasi (regenerative braking).
3. Baterai / Aki Menyimpan energi listrik. Biasanya 12V–48V untuk mild hybrid, 200V+ untuk full hybrid.
4. Power Control Unit (PCU) Mengatur aliran energi antara mesin, motor, dan baterai. (Di proyek kita: ini dikontrol oleh Arduino Uno)
5. Sensor Kecepatan & Beban Menentukan kapan berpindah mode (elektrik ↔ bensin).
6. Inverter / Driver Motor Mengubah sinyal kontrol menjadi tenaga listrik untuk motor.
7. Gearbox / Kopling Elektronik Menghubungkan atau memisahkan mesin & motor (tergantung jenis hybrid).
---
๐ Prinsip Kerja Umum (Parallel Hybrid)
Mari lihat alur tenaga pada kendaraan hybrid sederhana (seperti yang ingin Bapak buat):
1. Start / Kecepatan Rendah (<30 km/jam):
Hanya motor listrik yang aktif.
Tenaga diambil dari baterai 12V–48V.
Mesin bensin mati → hemat BBM & senyap.
2. Kecepatan Menengah (30–40 km/jam):
Kedua sistem bisa aktif bersamaan (jika dibutuhkan torsi lebih).
Mesin bensin mulai menyala & membantu motor listrik.
3. Kecepatan Tinggi (>40 km/jam):
Mesin bensin mengambil alih sepenuhnya.
Motor listrik bisa mati atau berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai.
4. Deselerasi / Rem:
Motor listrik berubah fungsi menjadi generator (regenerative braking).
Energi putaran roda dikonversi jadi listrik dan disimpan di baterai.
---
๐ Arus Energi (Flow Diagram Sederhana)
+--------------------+
| Mesin Bensin |
| (ICE - Generator) |
+---------+----------+
|
v
[ Inverter / PCU ]
/ | \
v v v
Motor Listrik Baterai Roda
(DC/BLDC) (12V/48V)
Saat motor listrik aktif, energi mengalir: baterai → motor → roda
Saat regenerasi, arah berbalik: roda → motor (generator) → baterai
Saat mesin aktif, energi bisa langsung: mesin → roda, atau mesin → generator → baterai
---
๐ง Peran Arduino dalam Proyek Edukatif
Dalam proyek sekolah, kita buat versi mini:
Arduino membaca sensor kecepatan (Hall sensor)
Arduino mengaktifkan relay / MOSFET driver untuk memilih mode:
<30 km/jam → aktifkan motor listrik
≥40 km/jam → aktifkan mesin bensin
Data bisa ditampilkan di LCD / Serial Monitor
Jadi, Arduino berfungsi sebagai mini Power Control Unit (PCU).
---
๐งฉ Versi Edukasi Mini (yang bisa Bapak buat)
Mode Komponen Aktif Tugas Arduino
Mode Listrik Motor DC 12V kecil Aktifkan driver motor
Mode Bensin Lampu / buzzer simulasi mesin Aktifkan relay
Transisi Arduino membaca sensor kecepatan Ganti mode otomatis
---
๐ฌ Kesimpulan Singkat
Sistem hybrid = penggabungan mesin bensin & motor listrik untuk efisiensi.
Tujuannya: hemat BBM, emisi rendah, torsi awal kuat.
Versi edukatif bisa dibuat miniatur meja (prototype) pakai Arduino Uno.
Mode kontrolnya berdasarkan kecepatan atau beban mesin.
---
Kalau Bapak mau, saya bisa bantu buatkan:
1. Diagram alur energi (flow chart hybrid)
2. Skema miniatur hybrid edukatif (motor listrik + lampu bensin)
3. Modul ajar siswa SMK: “Sistem Hybrid Sederhana dengan Arduino”
Bapak mau saya buatkan yang mana dulu?
Senin, 06 Oktober 2025
projek handsainaizer
Projek pada gambar itu adalah “Automatic Hand Sanitizer Dispenser” atau “Tempat cuci tangan otomatis berbasis sensor” menggunakan Arduino. ๐ง๐ค
๐ก Cara kerjanya:
Ketika tangan didekatkan ke sensor infra merah (IR sensor) atau sensor ultrasonik, maka sensor akan mendeteksi keberadaan tangan. Arduino akan mengirim sinyal ke pompa air mini DC, sehingga cairan (air atau hand sanitizer) dipompa keluar melalui selang ke tangan pengguna.
---
๐ง Komponen yang digunakan:
1. Arduino Uno / Nano
Sebagai otak sistem.
2. Sensor IR / Sensor Ultrasonik (HC-SR04)
Untuk mendeteksi tangan di bawah dispenser.
3. Pompa air mini DC 5V–12V
Untuk memompa cairan dari botol ke corong keluaran.
4. Transistor NPN (misal: 2N2222 atau TIP120)
Sebagai saklar elektronik untuk mengontrol pompa dari Arduino.
5. Dioda 1N4007
Untuk melindungi rangkaian dari arus balik pompa.
6. Sumber daya 9V–12V
Bisa dari adaptor atau baterai Li-ion.
7. Selang kecil dan wadah air/sanitizer
8. Struktur rangka (dari akrilik, kayu, atau paralon)
Sebagai dudukan sensor dan pompa.
---
⚙️ Prinsip kerja sederhana:
1. Sensor mendeteksi tangan.
2. Arduino mengaktifkan transistor → pompa menyala.
3. Air/sanitizer keluar beberapa detik.
4. Arduino mematikan pompa otomatis.
---
Kalau kamu mau, saya bisa bantu buatkan:
๐ป Skema rangkaian lengkap (Fritzing)
๐ง Kode program Arduino
๐ฉ Daftar bahan dan alat yang diperlukan
Apakah kamu ingin versi yang pakai sensor IR atau sensor ultrasonik (HC-SR04)?
Berikut estimasi harga bahan dan alat untuk membuat dispenser otomatis (sensor + pompa) berdasarkan harga di Indonesia sekarang. Harga bisa berbeda tergantung toko, kualitas, ongkos kirim, dan merek.
---
๐งฐ Komponen & Harga
Berikut beberapa contoh komponen beserta harga saat ini:
### [Arduino Uno R3 (compatible)]()
#### otak kontrol
*Rp 47.900,00*
### [Sensor Ultrasonic HC‑SR04]()
#### deteksi jarak
*Rp 11.745,00*
### [Sensor IR (Infrared) module]()
#### sensor tangan
*Rp 8.500,00*
### [Transistor TIP120 (paket)]()
#### driver pompa
*Rp 40.000,00*
### [Mini Pump DC 5V (submersible)]()
#### pompa utama
*Rp 10.900,00*
### [Pompa Taffware PUM525]()
#### variant USB
*Rp 17.800,00*
### [Pompa Micro 3‑5V]()
#### pompa kecil
*Rp 27.700,00*
### [Selang Poliuretan (tubing)]()
#### selang
*Rp 144.189,00*Berikut ringkasan & catatan:
Komponen Harga contoh Keterangan / catatan
[Arduino Uno R3 (compatible)]() ± Rp 47.900 versi kompatibel; versi “original” bisa lebih mahal (contoh: ~ Rp 120.000)
[Sensor Ultrasonic HC‑SR04]() ± Rp 11.745 untuk deteksi apabila tangan mendekat
[Sensor IR (Infrared) module]() ± Rp 8.500 sebagai alternatif sensor untuk mendeteksi tangan
[Transistor TIP120 (paket)]() ± Rp 40.000 bisa digunakan sebagai “saklar” untuk mengontrol pompa
[Mini Pump DC 5V (submersible)]() ± Rp 10.900 pompa kecil cocok untuk prototipe
[Pompa Taffware PUM525]() ± Rp 17.800 alternatif pompa USB 5V
[Pompa Micro 3‑5V]() ± Rp 27.700 varian kecil lain, tergantung kebutuhan tekanan dan debit
[Selang Poliuretan (tubing)]() ± Rp 144.189 satu gulungan tubing poliuretan, tergantung panjang dan diameter
---
Selain itu, ada komponen lain yang juga diperlukan, seperti:
Breadboard + kabel jumper
Dioda (misal 1N4007)
Resistor
Catu daya (baterai atau adaptor 5V / 9V)
Struktur kekuatan (bahan kayu, akrilik, plastik, rangka besi ringan, dsb.)
Botol / wadah cairan
Terminal / konektor / soket
Estimasi kasar:
Breadboard + kabel jumper: ± Rp 10.000 – Rp 25.000
Dioda/resistor/konektor kecil: ± Rp 5.000 – Rp 15.000
Catu daya (misalnya adaptor 5V 2A): sekitar Rp 30.000 – Rp 50.000
Bahan struktur (kayu, akrilik, plastik): tergantung ukuran, mungkin Rp 20.000 – Rp 100.000
---
๐ฐ Total Perkiraan Biaya
Mari kita jumlahkan estimasi minimum dan maksimum:
Komponen inti (Arduino + sensor + transistor + pompa + tubing):
≈ Rp (47.900 + 11.745 + 8.500 + 40.000 + 10.900 + 144.189) = Rp 263.234
Komponen tambahan & struktur:
≈ Rp (10.000 + 5.000 + 30.000 + 20.000) = Rp 65.000
---
Total estimasi minimum: sekitar Rp 300.000 – Rp 350.000
(Bisa lebih tinggi kalau menggunakan komponen kualitas tinggi, merek original, struktur besar, atau pompa yang lebih kuat)
---
Kalau kamu mau, saya bisa cari estimasi harga per toko di Jakarta supaya lebih akurat untuk tempatmu. Mau saya cari itu?
Itu ide yang sangat bagus dan cerdas! ๐ก๐
Memodifikasi pompa galon elektrik untuk dijadikan alat dispenser otomatis berbasis sensor akan menghemat biaya, memudahkan perakitan, dan tetap terlihat profesional serta fungsional.
Berikut analisis dan panduan idenya ๐
---
⚙️ ๐ง Konsep: “Pompa Galon Otomatis Sensor”
Kamu tetap menggunakan pompa galon elektrik yang sudah jadi, lalu tambah sensor & kontrol Arduino agar pompa bisa menyala otomatis saat tangan didekatkan.
---
๐ง Komponen yang Dibutuhkan
Komponen Fungsi Estimasi Harga
Pompa galon elektrik Pompa utama (sudah ada motor & selang) Sudah punya ✅
Arduino Nano / Uno Otak kontrol Rp 45.000 – Rp 70.000
Sensor IR atau Ultrasonik Mendeteksi tangan Rp 8.000 – Rp 15.000
Transistor NPN (misal TIP120) Saklar elektronik untuk motor pompa Rp 5.000
Dioda 1N4007 Pelindung arus balik dari motor Rp 2.000
Powerbank / adaptor 5V Sumber daya Sudah ada
Kabel jumper + konektor Penghubung antar komponen Rp 10.000
๐ Total biaya tambahan: sekitar Rp 70.000 – Rp 100.000 saja!
---
⚡ Skema Kerja Sederhana
1. Sensor IR/Ultrasonik mendeteksi tangan di bawah nozzle.
2. Arduino mengaktifkan transistor, yang menyalakan pompa galon selama 2–3 detik.
3. Setelah tangan dijauhkan, pompa otomatis mati.
---
๐ง Tips Modifikasi Aman
1. Buka bagian tombol pompa galon.
– Cari dua kabel dari tombol ke motor.
– Kabel ini nanti bisa dikontrol Arduino lewat transistor.
2. Gunakan transistor sebagai saklar digital.
– Jangan langsung sambungkan Arduino ke motor, karena arusnya besar.
3. Tambahkan delay atau timer.
– Misalnya pompa aktif hanya 2 detik setiap kali tangan terdeteksi, agar tidak boros air.
4. Gunakan selang bening tambahan.
– Supaya arah keluarnya air bisa kamu sesuaikan ke wadah atau wastafel kecil.
---
๐ก Pengembangan Lanjutan
Kalau sudah jalan, kamu bisa:
Menambahkan sensor level air (agar tidak pompa kering).
Menambahkan display LCD mini untuk status “siap / aktif”.
Membuat versi tanpa Arduino hanya dengan modul sensor IR relay (lebih murah).
---
Kalau kamu mau, saya bisa bantu buatkan:
๐ Skema rangkaian modifikasi dari pompa galon elektrik
๐ป Kode Arduino siap upload
๐ Rencana bahan + wiring diagram
Kamu mau yang versi pakai Arduino atau langsung pakai sensor IR + relay tanpa Arduino (lebih sederhana dan murah)?
robot pengawas
Bagus — saya susun rincian biaya (perkiraan harga di Indonesia, IDR) untuk dua opsi implementasi berdasarkan diskusi kita: Opsi A (murah / sederhana) menggunakan L298N dan Opsi B (lebih kuat / aman untuk aki 12 V dan motor yang butuh arus lebih besar) menggunakan BTS7960. Saya juga sertakan item opsional (kamera ESP32-CAM, charger, perlengkapan keselamatan). Semua harga adalah perkiraan pasar (marketplace lokal) per Oktober 2025 — saya cantumkan sumber utama untuk harga komponen kunci.
---
Ringkasan cepat
Anda sudah punya: chassis/gear dari mainan + aki 12 V → saya anggap tidak dihitung kecuali Anda minta saya masukkan nilai pengganti.
Dua paket harga: Opsi A (hemat) ≈ Rp 350.000 – Rp 550.000; Opsi B (tahan arus / lebih andal) ≈ Rp 550.000 – Rp 1.050.000.
(Saya rinci di bawah per item + subtotal + catatan.)
Sumber harga contoh: harga Arduino Uno/compatible ~Rp50k–Rp150k; L298N ~Rp15k–Rp55k; BTS7960 ~Rp45k–Rp150k; HC-SR04 ~Rp10k–Rp13k; ESP32-CAM ~Rp100k (variasi).
---
A. BOM & Estimasi Harga — Opsi A (Sederhana, murah — pakai L298N)
(Asumsi: Anda pakai Arduino compatible + L298N; motor dari mainan; 12V aki sudah ada)
1. Arduino Uno compatible (clone) — Rp 60.000 (kisaran Rp 50k–120k).
2. Modul driver L298N — Rp 20.000 (kisaran Rp 15k–55k).
3. Modul HC-SR04 (ultrasonic) — Rp 11.000.
4. Modul KY-037 (sound sensor) — Rp 9.000.
5. Buzzer aktif / pasif — Rp 5.000.
6. Buck converter (12→5V, LM2596 3A) — Rp 20.000. (untuk men-supply Arduino & sensor).
7. Kabel, jumper, konektor, sekering kecil, velcro — Rp 30.000 (estimasi paket).
8. Roda caster kecil / mounting tambahan (jika tidak tersedia) — Rp 15.000.
9. Kondensator / peredam EMI kecil (470–1000 ยตF) & resistor dll — Rp 15.000.
10. Misc (isolasi, perekat, sekrup) — Rp 10.000.
Subtotal Opsi A (perkiraan):
60k + 20k + 11k + 9k + 5k + 20k + 30k + 15k + 15k + 10k = Rp 195.000 ≈ Rp 200.000 (bulat).
Tambahkan cadangan & ongkir marketplace ~Rp100k → Total kira-kira Rp 300.000 (rentang realistis Rp 250k–Rp 450k tergantung kualitas & ongkir).
---
B. BOM & Estimasi Harga — Opsi B (Kuat, aman untuk motor & aki 12V — pakai BTS7960)
(lebih cocok jika motor mainan punya start/stall current tinggi atau robot berat)
1. Arduino Uno compatible — Rp 60.000.
2. Motor driver BTS7960 (43A) — Rp 60.000 (kisaran Rp 45k–150k tergantung seller).
3. HC-SR04 — Rp 11.000.
4. KY-037 — Rp 9.000.
5. Buzzer — Rp 5.000.
6. Buck converter 12→5V (5A jika butuh banyak sensor/ESP) — Rp 30.000.
7. Fuse inline (10 A) + holder — Rp 25.000.
8. Kabel tebal (motor) + konektor (spade/XT60 jika perlu) — Rp 40.000.
9. Kondensator besar (1000–2200 ยตF 25V) + RC snubber — Rp 25.000.
10. Mounting / bracket / velcro untuk aki — Rp 20.000.
11. Breadboard / prototyping & jumper — Rp 25.000.
12. Misc/isolasi — Rp 15.000.
Subtotal Opsi B (perkiraan):
60k + 60k + 11k + 9k + 5k + 30k + 25k + 40k + 25k + 20k + 25k + 15k = Rp 325.000 ≈ Rp 330.000.
Tambahkan cadangan & ongkir ~Rp200k → Total kira-kira Rp 530.000 (rentang realistis Rp 450k–Rp 1.050k tergantung driver & aksesoris).
---
C. Item Opsional (jika Anda ingin fitur foto / streaming)
ESP32-CAM module — Rp 110.000 (variasi murah sampai lebih mahal; beberapa listing lebih murah ~Rp15k tapi versi stabil/terkendali ada di sekitar Rp100k).
FTDI programmer / USB-TTL untuk flashing ESP32-CAM — Rp 25.000.
Housing / tripod kecil untuk kamera — Rp 25.000.
Tambahan jika pakai ESP32-CAM: tambahkan Rp 160.000–Rp 250.000 ke total Opsi A/B.
---
D. Contoh Total ringkas (bulat & termasuk ongkir kecil)
Opsi A (sederhana, tanpa kamera): Rp 250.000 – Rp 450.000.
Opsi B (kuat, aman untuk aki & motor): Rp 450.000 – Rp 1.050.000.
Kalau tambah ESP32-CAM: tambahkan ~Rp 160.000 – Rp 250.000.
---
Catatan penting & rekomendasi praktis
1. Anda sudah punya aki 12 V — hemat besar. Jika tidak ingin memakai aki sekolah, masukkan biaya aki (aki motor 12V ~Rp 300k–Rp 1,2jt tergantung kapasitas).
2. Jika motor mainan punya arus start tinggi, pilih BTS7960 untuk aman; L298N mudah & murah tapi cepat panas dan tidak cocok untuk arus besar. (Harga L298N murah, BTS7960 lebih mahal tapi terjangkau).
3. Harga marketplace berubah-ubah — saya gunakan contoh listing lokal/marketplace sebagai acuan. Untuk komponen yang sering murah (HC-SR04, L298N, modul sensor) ada banyak pilihan toko sehingga harga bisa lebih rendah jika beli paket.
4. Jika mau saya bisa susun daftar belanja ready-to-buy (link marketplace Indonesia, bandingkan 3 seller terbaik) dan total final termasuk ongkos kirim — beri tahu kota/kurir preferensi. (Catatan: Anda sebelumnya minta saya tidak bertanya lagi sebelum bekerja — jika Anda ingin daftar siap beli sebutkan kota / marketplace favorit dan saya susun langsung.)
---
Kalau Bapak setuju, saya lanjutkan pilih paket & buatkan daftar belanja (link & jumlah) — sebutkan:
Pilih Opsi A (hemat) atau Opsi B (kuat), dan
Apakah ingin ESP32-CAM (ya/tidak), dan
Kota pengiriman (untuk estimasi ongkir) — atau saya buat daftar tanpa ongkir.
Mau saya lanjut buat daftar belanja sekarang?
Bagus — ide praktis dan hemat: pakai rangka/gearbox dari mainan bekas dan sumber daya aki motor 12 V. Saya rangkum panduan lengkap (keamanan listrik, pemilihan driver, regulator 5 V untuk Arduino, wiring langkah-demi-langkah, rekomendasi komponen, dan tips praktis) supaya Bapak bisa langsung eksekusi.
---
Inti rekomendasi singkat
Aki 12 V (motor) memberi daya motor utama. Jangan langsung sambungkan aki ke Arduino — gunakan step-down (buck) 12→5 V untuk Arduino dan sensor.
Gunakan motor driver yang cocok dengan arus motor mainan (L298N OK untuk arus kecil, tapi boros/berpanas). Untuk motor toy dengan arus stall sedikit (≤5–10 A), lebih baik gunakan driver berbasis MOSFET seperti BTS7960 (43A) atau VNH2SP30 / modul pengendali motor H-bridge berkekuatan lebih tinggi. Untuk arus sangat kecil, TB6612FNG juga bisa dipakai (batasi tegangan/arus).
Pasang fuse seri ke aki (mis. 10 A atau sesuai perkiraan arus) + sakelar utama + sambungkan GND bersama (motor driver, Arduino).
Tambahkan kondensator / snubber dan varistor jika perlu untuk meredam spike, serta perangkat pengisi aki yang sesuai (charger aki motor/gel) saat pengisian.
---
Komponen yang direkomendasikan (BOM)
1. Aki 12 V motor (sudah ada). Pastikan tipe: Lead-acid / SLA / MF atau lithium — beda charger & keselamatan.
2. Motor mainan + roda (dari mainan bekas). Catat spesifikasi motor jika bisa (V, no-load RPM, arus stall).
3. Motor driver H-bridge:
Pilihan kuat: BTS7960 module (±43 A) — aman untuk hampir semua motor mainan.
Pilihan sedang: VNH2SP30 atau driver motor DC besar.
Pilihan sederhana (arus kecil): L298N (mudah & murah) — catatan: panas & efisiensi rendah.
4. Buck converter 12→5 V (3 A atau 5 A) untuk Arduino, ESP32, sensor. (contoh: module berbasis LM2596 versi kuat atau module DC-DC step down 5A).
5. Fuse holder + fuse (seukuran 5–15 A tergantung motor). Gunakan fuse blade atau holder inline.
6. Sakelar on/off untuk keselamatan.
7. Kabel tebal untuk aliran motor (mis. 14–18 AWG tergantung arus). Kabel kecil utk sinyal.
8. Kondensator elektrolitik 470ยตF–2200ยตF 25V di dekat motor driver untuk meredam spike.
9. Dioda flyback kalau driver tidak memiliki internal protection (umumnya modul H-bridge sudah punya).
10. Velcro / braket / pengikat untuk mengamankan aki di chassis.
11. Fuse ammeter / shunt (opsional) untuk pengukuran arus.
12. Arduino Uno / Nano & sensor HC-SR04, KY-037, buzzer dsb (seperti desain awal Anda).
---
Wiring langkah-demi-langkah (teks)
Asumsi: Anda pakai BTS7960 (modul H-bridge besar) + buck 12→5V.
1. Keamanan awal: Lepas kabel terminal aki saat merakit.
2. Fuse & Sakelar: Sambungkan terminal positif aki → fuse inline → sakelar on/off → ke input + motor driver (Vmotor). Pasang kabel negatif aki → GND (ke driver dan sisa sistem).
3. Power Arduino & sensor: Dari terminal aki positif → buck converter 12→5V input → output 5V → ke VIN/5V Arduino (jika module output stabil 5V pakai pin 5V; jika 5V ke VIN pada board Nano/Uno ok). Sambungkan GND buck → GND bersama.
4. Motor → Motor Driver: Motor mainan +/− ke output motor driver (OUTA/OUTB). Motor driver input Vmotor dari sebelum atau sesudah sakelar (sesuaikan), dan GND driver ke GND umum.
5. Control signals (Arduino → Driver): Sambungkan pin PWM & direction Arduino ke input driver (contoh: PWM_L, PWM_R, EN, DIR) sesuai modul. Pastikan logic level 5V cocok.
6. Grounding: Sangat penting — semua GND (aki negatif, motor driver GND, Arduino GND, sensor GND) harus terhubung ke satu referensi.
7. Kondensator: Pasang kondensator besar (470–2200 ยตF, 25V) antara Vmotor dan GND dekat terminal driver untuk meredam spike.
8. Capacitor & RC snubber di motor: paralel ke terminal motor bisa mengurangi EMI.
9. Final check: Pastikan polaritas benar, tidak ada kabel terkelupas, fusing sudah di tempatnya.
10. Sambungkan aki → nyalakan sakelar → uji dengan kecepatan rendah (pwm rendah).
---
Perhitungan fuse / pemilihan arus (cara praktis)
Jika spesifikasi motor tidak diketahui, asumsikan arus stall mainan kecil antara 3–10 A.
Pilih fuse sedikit di atas arus normal (mis. jika motor bisa menghabiskan ~6 A stall, pilih fuse 8–10 A). Jika ragu, pilih fuse yang lebih besar + pasang polyfuse atau pengaman termal.
Cara aman: ukur arus saat motor start dengan ampere meter; kemudian pilih fuse ~1.2×–1.5× arus start jika ingin toleransi.
---
Pilihan driver — ringkas
BTS7960: pilihan paling kuat & tahan lama — cocok jika Anda tidak tahu arus motor.
L298N: kalau motor kecil dan arus <2–3 A per channel. Mudah dipakai tapi panas.
TB6612: bagus untuk arus ≤1–3 A, efisien, tapi tegangan maks ~13.5 V — hati-hati jika aki sedikit over.
Driver berbasis MOSFET custom: paling efisien bila Anda ingin rakitan sendiri.
---
Keamanan baterai & pengisian
Gunakan charger yang sesuai tipe aki: charger aki motor (lead-acid/SLA) jika itu aki motor. Jangan gunakan charger smartphone untuk aki motor.
Hindari penanganan aki yang bocor/berkarat; pasang di tempat ventilasi.
Pasang pengaman (fuse) dekat terminal positif untuk mencegah hubungan pendek dan kebakaran.
Jika aki lithium: pastikan BMS ada dan charger khusus lithium. Jangan asal ngecharge.
---
Tips praktis perakitan & performa
Kencangkan aki ke chassis agar tidak bergeser.
Gunakan roda karet agar tidak selip.
Tambahkan bracket atau pelindung kabel agar tidak terpotong oleh roda/gear.
Jika robot berat (aki motor berat), pertimbangkan pusat gravitasi dan dua motor penggerak kuat serta gearbox rendah RPM.
Untuk mengurangi percikan/EMI pasang ferrite bead pada kabel sinyal jika perlu.
---
Contoh koneksi singkat (Arduino → PWM driver)
Arduino PWM pin (mis. D5, D6) → PWM input driver left/right.
Arduino direction pin (D8, D9) → DIR input driver (jika modul butuh).
5V Arduino → driver logic Vcc (jika driver memerlukan supply logic terpisah).
Pastikan level logika sesuai (5V). Jika pakai ESP32 (3.3V), gunakan level shifter atau driver yang support 3.3V logic.
---
Contoh perubahan kode (catatan)
Kode Arduino yang sudah Anda punya (untuk L298N) tetap relevan. Jika Anda ganti ke modul BTS7960, mapping pin PWM dan direction beda — atur analogWrite() ke pin PWM dan digitalWrite untuk arah sesuai modul.
---
Etika & tambahan
Karena robot beroperasi di lingkungan siswa, pastikan kebijakan sekolah & izin.
Gunakan alarm lokal (buzzer) sebelum menyimpan foto/rekaman untuk privasi.
---
Kalau Bapak mau, saya bisa:
1. Buatkan wiring diagram teks + checklist koneksi yang lebih rinci sesuai pilihan driver (sebutkan driver yang Anda miliki),
2. Rekomendasi nilai fuse yang lebih presisi jika Bapak beri arus stall motor atau foto label motor,
3. Sediakan versi kode untuk driver BTS7960 / L298N sesuai hardware Anda.
Pilihan mana yang mau saya siapkan sekarang? Saya lanjutkan langsung tanpa tanya lagi — sebutkan apakah Anda pakai L298N atau BTS7960 (atau belum punya), dan apakah aki Anda lead-acid (aki motor) atau lithium.
Keren — pakai ban/wheel supaya robot bisa keliling kelas. Saya buatkan desain praktis langsung: daftar komponen (BOM), skematik wiring teks, logika navigasi sederhana, dan kode Arduino siap pakai untuk: bergerak, menghindari rintangan (HC-SR04), mendeteksi suara/bisik (KY-037) dan memberi alarm (buzzer + LED). Saya juga tambahkan opsi integrasi kamera (ESP32-CAM) kalau Bapak mau ambil foto/streaming. Juga catatan etis singkat. Langsung pakai — tidak perlu tanya lagi, tinggal ikuti dan upload ke Arduino.
1 — Ringkasan sistem
Fungsi utama:
Robot beroda (2 buah motor DC + caster) bergerak secara acak/pola sederhana.
Menghindari rintangan dengan sensor ultrasonik (HC-SR04).
Deteksi suara/bisik (KY-037) → berhenti & bunyikan alarm (buzzer + LED).
(Opsional) ESP32-CAM untuk ambil foto / kirim notifikasi ke HP guru.
2 — BOM (beli/hadirkan)
Chassis robot 2WD (dengan holder motor) + 2 roda + 1 caster wheel.
2 × Motor DC gear (mis. 130/370 gear motor) dengan roda.
Motor driver: L298N (atau DRV8833 / TB6612 jika mau lebih efisien).
Arduino Uno (atau Nano).
HC-SR04 ultrasonic sensor.
KY-037 atau KY-038 sound detection module (atau microphone module with analog out).
Buzzer (aktif atau pasif) + 1 × LED (merah) + resistor 220ฮฉ.
Battery pack (7.4–12V) sesuai motor + regulasi 5V untuk Arduino (power bank + step-down atau L298N's 5V regulator).
Kabel jumper, breadboard (untuk prototyping), sekrup, velcro.
(Opsional) ESP32-CAM module + FTDI adapter atau separate power supply jika ingin foto/stream.
3 — Wiring / skematik (teks)
(Asumsi motor driver L298N)
Motor driver L298N:
IN1 → Arduino pin 8 (motor A forward)
IN2 → Arduino pin 9 (motor A backward)
IN3 → Arduino pin 10 (motor B forward)
IN4 → Arduino pin 11 (motor B backward)
ENA → Arduino pin 5 (PWM untuk motor A)
ENB → Arduino pin 6 (PWM untuk motor B)
Vmotor → battery + (7.4–12V)
GND → battery − and Arduino GND
5V (regulator) → (opsional) Arduino 5V (hati-hati: hanya jika L298N regulator stabil)
HC-SR04:
Vcc → Arduino 5V
GND → GND
Trig → Arduino 2
Echo → Arduino 3
KY-037 (sound sensor):
Vcc → Arduino 5V
GND → GND
DO (digital out) → Arduino 4 (atau gunakan A0 analog jika ada)
Jika module punya potentiometer, set threshold.
Buzzer + LED:
Buzzer + → Arduino pin 7
Buzzer − → GND
LED (anoda) → resistor 220ฮฉ → Arduino pin 12
LED cathode → GND
ESP32-CAM (opsional):
Sambungkan terpisah (power 5V/3.3V sesuai modul). Komunikasi foto butuh ESP32 program (saya bisa siapkan jika mau).
Pastikan semua GND bersambung.
4 — Logika kontrol (algoritma sederhana)
1. Motor maju.
2. Terus memeriksa HC-SR04: jika jarak < OBSTACLE_DIST (mis. 20–25 cm), hentikan → putar (spin) beberapa saat → lanjut.
3. Jika sound sensor ter-trigger (DO == HIGH) → hentikan, bunyikan buzzer & nyalakan LED selama beberapa detik, catat via Serial (atau trigger ESP32 untuk foto), lalu lanjut lagi.
4. Putaran/avoidance: lakukan putar kanan selama X ms (contoh: 400 ms) lalu lanjut maju.
5 — Kode Arduino (unggah ke Uno)
Salin & upload ke Arduino. Sesuaikan pin jika perlu.
// Robot pengawas ujian - Arduino Uno
// Fungsi: bergerak, obstacle avoidance (HC-SR04), deteksi suara (KY-037), alarm
// PIN CONFIG
const int trigPin = 2;
const int echoPin = 3;
const int soundPin = 4; // digital output dari KY-037
const int buzzerPin = 7;
const int ledPin = 12;
// Motor driver pins (L298N)
const int enA = 5; // PWM motor A
const int in1 = 8;
const int in2 = 9;
const int enB = 6; // PWM motor B
const int in3 = 10;
const int in4 = 11;
// PARAMETERS
const int OBSTACLE_DIST = 22; // cm threshold to avoid
const int MOTOR_SPEED = 200; // 0-255
const unsigned long SOUND_DEBOUNCE_MS = 800; // prevent multiple triggers
const unsigned long ALARM_DURATION_MS = 3000;
unsigned long lastSoundTime = 0;
void setup() {
Serial.begin(115200);
// HC-SR04
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
// Sound sensor
pinMode(soundPin, INPUT);
// Buzzer & LED
pinMode(buzzerPin, OUTPUT);
pinMode(ledPin, OUTPUT);
// Motor pins
pinMode(enA, OUTPUT);
pinMode(in1, OUTPUT);
pinMode(in2, OUTPUT);
pinMode(enB, OUTPUT);
pinMode(in3, OUTPUT);
pinMode(in4, OUTPUT);
stopMotors();
delay(200);
}
void loop() {
int dist = readUltrasonic();
bool sound = digitalRead(soundPin) == HIGH;
// If sound detected and debounce
if (sound && millis() - lastSoundTime > SOUND_DEBOUNCE_MS) {
lastSoundTime = millis();
Serial.println("Sound detected! Trigger alarm.");
alarmSequence();
// optionally: trigger external camera/event here
}
// Obstacle avoidance
if (dist > 0 && dist <= OBSTACLE_DIST) {
Serial.print("Obstacle at ");
Serial.print(dist);
Serial.println(" cm. Avoiding...");
avoidObstacle();
} else {
// normal move forward
moveForward(MOTOR_SPEED);
}
delay(50);
}
// Movement helpers
void moveForward(int speed) {
// Motor A forward
digitalWrite(in1, HIGH);
digitalWrite(in2, LOW);
analogWrite(enA, speed);
// Motor B forward
digitalWrite(in3, HIGH);
digitalWrite(in4, LOW);
analogWrite(enB, speed);
}
void moveBackward(int speed) {
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, HIGH);
analogWrite(enA, speed);
digitalWrite(in3, LOW);
digitalWrite(in4, HIGH);
analogWrite(enB, speed);
}
void turnRight(int speed) {
// left wheel forward, right wheel backward -> spin right
digitalWrite(in1, HIGH);
digitalWrite(in2, LOW);
analogWrite(enA, speed);
digitalWrite(in3, LOW);
digitalWrite(in4, HIGH);
analogWrite(enB, speed);
}
void turnLeft(int speed) {
// left backward, right forward -> spin left
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, HIGH);
analogWrite(enA, speed);
digitalWrite(in3, HIGH);
digitalWrite(in4, LOW);
analogWrite(enB, speed);
}
void stopMotors() {
analogWrite(enA, 0);
analogWrite(enB, 0);
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, LOW);
digitalWrite(in3, LOW);
digitalWrite(in4, LOW);
}
// Obstacle handling: stop, back a bit, spin then continue
void avoidObstacle() {
stopMotors();
delay(120);
moveBackward(180);
delay(400);
stopMotors();
delay(120);
// spin right for random-ish duration
turnRight(200);
delay(360 + random(0,300)); // add some randomness to route
stopMotors();
delay(100);
}
// Ultrasonic distance (cm)
int readUltrasonic() {
long duration;
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH, 30000); // timeout 30ms
if (duration == 0) return -1; // no reading
int distance = duration * 0.034 / 2;
return distance;
}
// Alarm sequence when sound detected
void alarmSequence() {
stopMotors();
unsigned long t0 = millis();
while (millis() - t0 < ALARM_DURATION_MS) {
digitalWrite(buzzerPin, HIGH);
digitalWrite(ledPin, HIGH);
delay(150);
digitalWrite(buzzerPin, LOW);
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay(100);
}
// After alarm, back up a little then continue
moveBackward(180);
delay(300);
stopMotors();
delay(100);
}
6 — Penyesuaian & tips praktis
Kalibrasi OBSTACLE_DIST sesuai layout kelas (lebih besar di lorong sempit).
Atur pot di KY-037 untuk sesuaikan sensitivitas. Gunakan output analog jika butuh nilai amplitude suara (lebih akurat).
Gunakan roda karet/ban kecil yang kuat supaya tidak selip.
Gunakan casing atau pelindung agar sensor tidak mudah tergores.
Untuk durasi putar/back, uji coba di kelas untuk hasil terbaik.
7 — Integrasi kamera (opsional)
Kalau ingin ambil foto saat ada suara/tindakan mencurigakan, gunakan ESP32-CAM. Implementasinya:
Program ESP32-CAM untuk streaming/photo on HTTP.
Saat trigger (sound), Arduino dapat mengirim sinyal (digital out) ke ESP32 (atau gunakan serial/logic) untuk ambil foto/upload.
Alternatif: buat ESP32 berdiri sendiri sebagai pengawas (lebih sederhana — mobility tetap pakai Arduino sementara ESP32 dipasang di tripod).
Saya bisa siapkan kode ESP32-CAM dan cara komunikasi (serial / digital trigger + URL upload) jika Bapak mau.
8 — Etika & privasi (penting)
Pastikan penggunaan sesuai kebijakan sekolah & persetujuan: beri tahu siswa bahwa ada pengawasan otomatis.
Hindari rekaman tanpa izin jika kebijakan sekolah melarang. Gunakan alarm lokal (buzzer) lebih aman daripada merekam/simpan foto tanpa aturan.
9 — Langkah selanjutnya (opsional saya bantu)
Saya bisa buat: gambar layout chassis 2D sederhana, skematik Fritzing, atau versi kode yang juga mengirim log via Bluetooth/WiFi (ESP8266) ke HP Bapak.
Mau saya buatkan juga daftar belanja (link komponen murah di marketplace Indonesia) atau kode ESP32-CAM? Pilih salah satu dan saya susun langsung.
Kalau mau langsung, sebutkan:
1. Tetap pakai Arduino Uno + L298N (sekarang sudah saya siapkan kode), atau
2. Ganti ke ESP32 (satu board untuk semua: motor+sensor+camera) — saya akan siapkan alternatif.
Mau lanjut ke mana, Pak?
konveor
Bagus banget idenya! ๐ง Dari foto yang kamu kirim, produk itu adalah mini conveyor belt (konveyor mini) — biasanya digunakan untuk demonstrasi otomatisasi industri, proyek Arduino, atau pembelajaran IoT di sekolah.
Supaya kamu bisa memulai membuat produk seperti ini dari nol, berikut langkah-langkahnya aku susun rapi ๐
---
๐งฉ 1. Pahami Komponen Utamanya
Mini conveyor seperti di gambar terdiri dari beberapa bagian utama:
Bagian Fungsi Contoh Komponen
Rangka utama Penopang seluruh sistem Aluminium profil 2020/2040 atau akrilik
Roller depan & belakang Tempat belt berputar Batang aluminium/PLA hasil 3D print
Belt (sabuk) Jalur konveyor Karet sabuk hijau, bisa dari ban bekas printer
Motor DC atau motor gearbox Penggerak utama Motor DC 6–12V dengan gear reducer
Sumber daya Memberi listrik ke motor Adaptor 12V atau baterai Li-ion
Kontrol (opsional) Untuk otomatisasi Arduino Uno, relay, sensor IR, limit switch
---
๐️ 2. Rancang Desain Mekaniknya
Ada dua cara:
๐ก A. Manual
Gunakan software seperti Tinkercad atau Fusion 360 untuk mendesain bentuk konveyor.
Ukur panjang konveyor (misalnya 30–50 cm).
Tentukan letak motor, roller, dan sabuk.
๐ก B. Gunakan Kit Siap Rakit
Kamu bisa mulai dengan kit mini belt conveyor (seperti di gambar) untuk belajar dulu.
Setelah paham cara kerjanya, baru kamu kembangkan versi custom dengan bahan lebih kuat dan rangka sendiri.
---
⚙️ 3. Rakit Mekaniknya
Langkah dasar perakitan:
1. Pasang rangka utama dari aluminium profil.
2. Pasang roller depan & belakang menggunakan bearing kecil.
3. Pasang belt dan sesuaikan ketegangannya.
4. Pasang motor DC ke salah satu roller (biasanya belakang).
5. Hubungkan kabel ke sumber daya dan uji putaran.
6. Jika ingin otomatis, sambungkan ke Arduino dengan sensor untuk mendeteksi objek.
---
๐ง 4. Tambahkan Sistem Elektronik (Opsional)
Jika ingin dikontrol otomatis:
Gunakan Arduino Uno.
Tambahkan motor driver L298N untuk mengatur kecepatan.
Pasang sensor IR / ultrasonic untuk deteksi barang.
Bisa juga ditambah display LCD untuk menampilkan status.
---
๐ฐ 5. Estimasi Biaya Awal
Komponen Perkiraan Harga
Motor DC gearbox 12V Rp 40.000
Belt karet hijau Rp 25.000
Aluminium profil 2040 (50cm) Rp 50.000
Bearing roller Rp 15.000
Power supply 12V Rp 40.000
Arduino Uno (clone) Rp 60.000
Motor driver L298N Rp 30.000
Sensor IR Rp 10.000
Total ± Rp 270.000 – 300.000
---
๐ 6. Tahapan Pembuatan
1. ๐น Sketsa desain (di kertas atau CAD).
2. ๐น Buat daftar bahan (BOM – Bill of Materials).
3. ๐น Rakit bagian mekanik.
4. ๐น Tambahkan rangkaian elektronik.
5. ๐น Uji manual → uji otomatis.
6. ๐น Finishing (cat, logo sekolah, atau label produk).
---
Kalau kamu mau, aku bisa bantu buatkan gambar desain 3D sederhana dan rencana pembuatan langkah demi langkah untuk versi:
๐ก edukatif (proyek siswa), atau
⚙️ produk siap jual (mini conveyor kit SMK).
Kamu mau saya bantu buatkan yang versi edukatif dulu atau siap jual?
Langganan:
Komentar (Atom)
-
pertemuan .1 nama :suryo Budi triawan no tlp : 087789686800 mapel : informatika YouTube:suryo_edu BMW dudi projek pertemuan 2. blogspot ...
-
Untuk siswa SMK di kelas 10 yang baru memulai dengan deep learning dalam mata pelajaran informatika, proyek yang dapat mereka praktikkan har...