Baik! Saya akan membuat kode Arduino untuk mengontrol pemanas atau pemantik korek api listrik (Igniter) menggunakan relay atau MOSFET.
https://youtu.be/_QLrNtDA2IY?si=wKlw7-l4has7iRXb
Komponen yang Dibutuhkan:
- Arduino Uno
- Relay 5V atau MOSFET IRF540N
- Elemen pemanas / pemantik listrik (nichrome wire, igniter)
- Sensor suhu DS18B20 (opsional jika ingin kontrol otomatis)
- Resistor 4.7kΩ (jika menggunakan DS18B20)
- Power Supply (sesuai kebutuhan pemanas/igniter)
- Kabel jumper dan breadboard
Skema Rangkaian:
Menggunakan Relay (lebih mudah untuk pemula)
- Relay Module:
- VCC → 5V Arduino
- GND → GND Arduino
- IN → Pin D7 Arduino
- NO & COM → Menghubungkan sumber daya ke pemanas/igniter
Jika menggunakan MOSFET (lebih efisien):
- Drain → Terhubung ke negatif pemanas
- Source → GND Arduino
- Gate → Pin D7 Arduino (dengan resistor 220Ω)
- Positif pemanas → Langsung ke sumber daya eksternal
Kode Program Arduino (Pemanas / Igniter dengan Relay)
#define RELAY_PIN 7 // Pin untuk mengontrol relay
void setup() {
pinMode(RELAY_PIN, OUTPUT);
digitalWrite(RELAY_PIN, LOW); // Awalnya relay mati
}
void loop() {
digitalWrite(RELAY_PIN, HIGH); // Nyalakan pemanas/igniter
delay(3000); // Nyalakan selama 3 detik
digitalWrite(RELAY_PIN, LOW); // Matikan pemanas
delay(5000); // Tunggu 5 detik sebelum menyala lagi
}
Kode dengan Sensor Suhu DS18B20 (Otomatis Nyala/Mati)
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>
#define ONE_WIRE_BUS 2 // Pin sensor DS18B20
#define RELAY_PIN 7 // Pin relay
OneWire oneWire(ONE_WIRE_BUS);
DallasTemperature sensors(&oneWire);
float setpoint = 50.0; // Suhu target dalam derajat Celcius
void setup() {
Serial.begin(9600);
sensors.begin();
pinMode(RELAY_PIN, OUTPUT);
digitalWrite(RELAY_PIN, LOW); // Awalnya relay mati
}
void loop() {
sensors.requestTemperatures();
float temperatureC = sensors.getTempCByIndex(0);
Serial.print("Suhu: ");
Serial.print(temperatureC);
Serial.println(" °C");
if (temperatureC < setpoint) {
digitalWrite(RELAY_PIN, HIGH); // Nyalakan pemanas
Serial.println("Pemanas ON");
} else {
digitalWrite(RELAY_PIN, LOW); // Matikan pemanas
Serial.println("Pemanas OFF");
}
delay(1000);
}
Cara Kerja:
- Kode pertama menyalakan pemanas atau igniter selama 3 detik, lalu mati 5 detik secara berulang.
- Kode kedua menggunakan sensor DS18B20 untuk menyalakan pemanas jika suhu di bawah 50°C, dan mati jika sudah mencapai suhu tersebut.
Catatan:
- Gunakan relay jika ingin lebih aman untuk pemanas berdaya tinggi.
- MOSFET lebih efisien, tetapi pastikan menggunakan MOSFET yang mendukung arus besar.
- Sumber daya eksternal harus sesuai dengan kebutuhan igniter/pemanas.
Apakah perlu tambahan fitur, seperti pengaturan suhu dengan tombol atau tampilan LCD?
opsi.
Tidak bisa langsung. Arduino tidak mampu memberikan arus yang cukup untuk menyalakan pemanas atau pemantik listrik secara langsung.
---
Kenapa Arduino Tidak Bisa Langsung Menyalakan Pemanas?
1. Arduino hanya bisa mengeluarkan arus sekitar 20-40mA per pin, sedangkan pemanas/igniter biasanya butuh ratusan miliampere hingga beberapa ampere.
2. Tegangan Arduino (5V atau 3.3V) tidak cukup untuk banyak jenis pemanas.
---
Solusi: Gunakan Transistor atau MOSFET (Tanpa Relay!)
Alih-alih relay, gunakan transistor NPN (2N2222, TIP120) atau MOSFET (IRLZ34N, IRF540N, dll.) untuk mengontrol pemanas.
---
Pilihan Transistor/MOSFET Sesuai Beban Pemanas
Jika pemanas di atas 10A, sebaiknya gunakan MOSFET dengan heatsink agar tidak panas berlebih.
---
Skema Rangkaian Arduino ke Pemanas Tanpa Relay
Menggunakan Transistor NPN (2N2222 atau TIP120)
1. Pin D7 Arduino → Resistor 1kΩ → Basis Transistor
2. Emitor Transistor → GND Arduino & Baterai
3. Kolektor Transistor → Salah satu kaki pemanas
4. Kaki pemanas lainnya → Positif baterai (3V, 12V, sesuai kebutuhan)
Tambahkan dioda flyback (1N4007) jika pemanas berupa coil atau induktif untuk mencegah lonjakan arus yang merusak transistor.
---
Kode Arduino (Menyalakan Pemanas dengan Transistor)
#define HEATER_PIN 7 // Pin untuk mengontrol pemanas
void setup() {
pinMode(HEATER_PIN, OUTPUT);
digitalWrite(HEATER_PIN, LOW); // Awalnya mati
}
void loop() {
digitalWrite(HEATER_PIN, HIGH); // Nyalakan pemanas
delay(3000); // Nyalakan selama 3 detik
digitalWrite(HEATER_PIN, LOW); // Matikan pemanas
delay(5000); // Tunggu 5 detik sebelum menyala lagi
}
---
Kesimpulan
✅ Bisa menyalakan pemanas tanpa relay, tetapi harus pakai transistor atau MOSFET.
✅ Gunakan MOSFET untuk daya besar (di atas 2A) agar lebih efisien.
⚠ Jangan langsung dari Arduino ke pemanas, karena tidak cukup kuat.
Apakah pemanas yang digunakan daya rendah (misaln
ya, di bawah 500mA) atau daya tinggi?
finish
Berikut contoh bagaimana mengendalikan vape coil sebagai elemen pemanas dengan menggunakan Arduino dan MOSFET logic-level (misalnya IRLZ44N). Karena vape coil memiliki resistansi yang rendah dan arus yang besar, sangat penting untuk menggunakan komponen yang mampu menanganinya dan memastikan semua sambungan aman.
---
Komponen yang Dibutuhkan:
1. Arduino Uno
2. MOSFET Logic-Level (contoh: IRLZ44N)
3. Resistor 220Ω (untuk pembatas arus ke gate MOSFET)
4. Vape Coil (pastikan spesifikasi dan nilai resistansi diketahui)
5. Sumber Daya (Baterai 3V, atau sumber lain yang sesuai dengan kebutuhan arus dan tegangan vape coil)
6. Kabel jumper dan breadboard
> Catatan Penting:
Menggunakan vape coil sebagai pemanas memerlukan perhatian khusus terkait arus dan keselamatan. Pastikan semua komponen sudah sesuai dengan spesifikasi dan perhatikan perlindungan seperti sekering bila diperlukan.
---
Skema Rangkaian:
1. Sumber Daya Positif (misalnya baterai 3V) → Terhubung ke salah satu ujung vape coil.
2. Ujung vape coil lainnya → Terhubung ke Drain MOSFET.
3. Source MOSFET → Terhubung ke GND (ground) dari sumber daya.
4. Gate MOSFET → Terhubung ke Pin D7 Arduino melalui resistor 220Ω.
5. Pastikan ground Arduino terhubung ke ground sumber daya agar referensi tegangan sama.
Skema secara garis besar:
+3V (Baterai)
│
Vape Coil
│
Drain MOSFET
┌────────┐
Gate <—220Ω│ │
│ MOSFET│
Source ─────┴────────┘───── GND
---
Kode Program Arduino:
Kode berikut menyalakan vape coil (pemanas) selama 3 detik, kemudian mematikannya selama 5 detik secara berulang. Anda bisa sesuaikan delay dan logika kontrol sesuai kebutuhan aplikasi.
#define HEATER_PIN 7 // Pin untuk mengendalikan MOSFET
void setup() {
pinMode(HEATER_PIN, OUTPUT);
digitalWrite(HEATER_PIN, LOW); // Pastikan awalnya dalam keadaan mati
}
void loop() {
digitalWrite(HEATER_PIN, HIGH); // Aktifkan MOSFET → menyambungkan vape coil ke ground (pemanas menyala)
delay(3000); // Pemanas menyala selama 3 detik
digitalWrite(HEATER_PIN, LOW); // Matikan MOSFET → pemanas mati
delay(5000); // Tunggu 5 detik sebelum siklus berikutnya
}
---
Penjelasan:
MOSFET sebagai Saklar:
MOSFET logic-level dipilih karena dapat diaktifkan langsung dari tegangan output Arduino (5V atau 3.3V, tergantung board) dan mampu mengalirkan arus tinggi yang dibutuhkan vape coil.
Resistor 220Ω:
Berfungsi membatasi arus ke gate MOSFET dan melindungi pin Arduino.
Koneksi Ground:
Pastikan ground Arduino terhubung dengan ground dari sumber daya (baterai) agar sinyal kontrol berfungsi dengan baik.
---
Peringatan Keselamatan:
Arus Tinggi:
Vape coil biasanya memiliki resistansi rendah, sehingga arus yang mengalir bisa sangat besar. Pastikan MOSFET dan kabel yang digunakan memiliki rating yang memadai.
Pemanasan:
Pastikan penggunaan pemanas ini sesuai dengan aplikasi dan dioperasikan di lingkungan yang aman, mengingat risiko kebakaran atau komponen yang terlalu panas.
Uji Coba Terlebih Dahulu:
Lakukan uji coba dengan beban yang lebih kecil atau menggunakan resistor dummy untuk memastikan rangkaian bekerja dengan benar sebelum menghubungkannya ke vape coil.
Dengan rangkaian dan kode di atas, Anda dapat mengendalikan vape coil sebagai elemen pemanas secara berkala menggunakan Arduino tanpa menggunakan relay. Pastikan untuk menyesuaikan komponen dan parameter sesuai denga
n spesifikasi nyata dari vape coil dan sumber daya yang digunakan.